


Pada awalnya yang ramai adalah pertokoan Mulia Jaya yang dibangun oleh almarhum H. Mualih. Kemudian dibangun pula pertokoan Kospin Jaya di depannya, lalu dua blok lagi di sebelah utara dari Mulia Jaya. 2 tahun lalu dibangun pula 2 blok di sebelah utara. Belum lagi yang dibangun di lokasi yang agak jauh dari Mulia Jaya. Cipadu Squre dekat Kreo dan pertokoan Anugerah 1 dan 2 di ujung utara. Hingga saat ini hampir setiap bulan ada saja proyek pembanguan toko di sepanjang jalan sejalan dengan telah membaiknya kondisi jalan raya KH Wahid Hasyim setelah selesai di beton sejak 2 tahun lalu. Hingga saat ini masih ada kira-kira 1 km lagi yang belum selesai, entah kerena apa sebabnya sehingga tak diselesaikan juga.
10 tahun lalu tidak ada orang yang menyangka Cipadu akan berkembang seperti sekarang ini karena lokasinya yang jauh dari pusat-pusat perdagangan ataupun dari sumber bahan baku. Almarhum pak Haji Mualih yang memulainya sejak tahun 50an. Haji Mualih adalah orang Betawi seorang putera asli daerah ini. Yang menariknya beliau itu buta huruf latin dan hanya bisa membaca Al-Quran dan huruf arab. Awalnya beliau dipercaya oleh seorang saudagar Arab dari pasar Tanahabang untuk membuatkan pakaian pesanannya. Lama-lama kelamaan usaha beliau berkembang dan kemudian diikuti pula oleh orang-orang sekitarnya. Dari usahanya ini Haji Mualih berhasil membangun pasar Kreo pasar pertama di kawasan ini, kemudian membeli tanah disekitarnya dan termasuk tanah pertokon Mulia Jaya.
Sekarang usaha Haji Mualih diteruskan oleh anak-anak beliau yang jumlahnya lebih dari 10 orang.
Para pembeli pasar Cipadu bisa dikelompokkan kepada 2, pertama pembeli grosir. Mereka membeli bahan tekstil untuk keperluan kompeksi baik yang ada dilokasi ini ataupun dari tempat lain bahkan dari luar kota. Banyak dari kalangan perancang busana kelas atas berpelanja di di Cipadu. Bahan tekstil ini kebanyakan berasal dari Korea dan dari pabrik besar lain di Indonesia. Bahan Korea ini diimport langsung dan diborong dari pengusaha besar dan didistribusikan di Cipadu. Ada beberapa orang Korea yang mempunyai toko di sana.
Kelompok kedua adalah para pembeli ritel. Mereka datang setiap hari tapi kebanyakan mereka datang pada hari Sabtu dan Ahad dan hari libur lainnya. Mereka tertarik untuk berbelanja di pasar Cipadu karena harganya yang miring dan bersaing dengan harga dari pasar-pasar lain seperti pasar Tanah Abang, Mayestik dan Jatinegara. Tak jarang pula pembeli datang luar kota. Para pedagang pasar Cipadu bisa menekan harga jual karena harga bahan lebih murah dan ongkos produksi juga rendah karena mereka sendiri yang membuatnya.
Para pedagang grosir dan ritel kebanyakan adalah orang Minang baik yang lahir dan besar di Jakarta ataupun mereka yang baru datang. Mereka berasal hampir dari semua daerah di ranah Minang yang terbanyak berasal dari Pariaman, Lubuk Basung, Bikittinggi, Payakumbuh dan daerah lain.
Selain para pembeli bahan tekstil dan garmen sekarang di daerah Capadu perkembang pula usaha jual beli mesin jahit khusus untuk pengusaha garmen berikut service dan sparepartnya.
Informasi ini dipersembahkan oleh:
assalamualaikum…pak taufik minta ijin copy poto pasar cipadunya ya……
This comment has been removed by the author.
This comment has been removed by the author.
This comment has been removed by the author.
thanks bgt atas info nya yah mas,
Assalamualaikum…Mas arifin… Saya pemain baru.. Saat ini prodak utama saya adalah gamis batik… Dan baju batik pria… Kalo mas arifin di bidang apa… Penjual grosir.. Atau konveksi
makasih atas infonya
terima kasih, info'a sangat bermanfaatpasarmurahcipadu.com
terima kasih, info'a sangat bermanfaatpasarmurahcipadu.com
mohon izin iklan :mau buka usaha tapi belum menemukan usaha yang cocokkunjungi http://www.sabunblightjakarta.blogspot.comtemukan solusinya terima kasih pak admin
Assalamualaikum…Mas sy mau tnya Klo dr bsd serpong ke psr cipadu naik kendraan umum apa? Terimksh