Sukses Sejati = Keringat, Air Mata dan Darah

Hari ini hati saya tersentuh mendengar kabar kondisi karir seseorang yang saya kenal. Dia harus kehilangan pekerjaan sekaligus kehilangan reputasi karena masalah konflik internal dan juga masalah integritas di dalam berbisnis.
Sukses sejati itu tidak mudah. Ia memerlukan pengorbanan besar mulai dari harus memeras keringat, menyucurkan air mata sampai kepada pertumbahan darah…. 
Sukses sejati perlu perjuangan berat yang memerlukan kekuatan fisik melalui seribu macam tantangan yang senantiasa menghadang di setiap langkah. Diperlukan stamina yang kuat agar mampu bertarung selama masa perjuangan yang lamanya kadang sampai bertahun-tahun. Diperlukan kekuatan menghadapi segala macam cuaca yang silih berganti. Kadang harus bertahan dibawah guyuran hujan deras. Kadang harus bertahan di bawah terik sinar matahari. Naik-turun gunung. Melawan arus sungai yang deras dan curam. Melewati rawa berlumpur. Melewati padang hilalang dan semak belukar penuh duri.


Cucuran Keringat
Sukses sejati adalah hasil memeras keringat. Sukses tanpa cucuran keringat tidak sah. Iya, kalau seseorang mencapai sukses dengan mudah maka perasaannya pasti biasa-biasa saja. Tidak ada perayaan, tidak ada kepuasana apalagi kebanggan. Lihatlah kekita seorang petinju memenangkan pertandingan dengan mudah, dalam ronde pertama dia sudah menang KO, apakah ada perayaan kemenangan yang luar biasa? Tidak, dia hanya meloncat sebentar kemudian turun dari ring. Berbeda kalau dia bertarung selama 12 ronde. Di setiap ronde dia berhasil melayangkan pukulan berat tapi tidak berhasil menggoyahkan lawan. Sebaliknya mukanya pun bengkak terkena pukulan lawan. Tapi di akhir pertandingan dia menang! Bagaimana perayaan kemenangannya? Pasti luar biasa. Dia berkali-kali mengepalkan tangannya ke udara, meloncat, memeluk setiap orang di ring dengan hangat. Seisi stadion bersorak menyebutkan namanya. Itulah rasanya keberhasilan karena cucuran keringat. Jauh lebih berharga.

Tetesan Air Mata
Perjuangan mencapai sukses tidak hanya memerlukan cucuran keringat. Ia juga memerlukan tetesan air mata. Bukan karena cengeng tapi karena perasaan yang lembut. Sering sekali pemcapaian sukses itu membuat perasaan terluka. Hati terenyuh. Bagaimana tidak, kadang kita harus kehilangan \”ego\” yang selama ini menjadi kebanggaan. Kehilangan kehormatan dan reputasi yang selama ini kita pelihara dengan baik. Kehilangan simpati dari orang-orang selama ini menjadi kebanggaan kita. Kehilangan peluang yang sudah begitu lama diperjuangkan. Atau kesempatan yang sudah di depan mata tiba-tiba digondol orang lain. Atau kerugian bisnis yang menghabiskan seluruh uang dan harta yang sudah bertahun-tahun dikumpulkan. Bahkan itupun belum cukup untuk menutup kerugian karenanya harus terpaksa berhutang miliaran rupiah. Meneteskan air mata karena tidak sempat lagi mencurahkan kasih kepada orang-orang yang terkasih. Meneteskan air mata karena harus berhadapan dengan para penegak hukum yang salah-salah bisa menyebabkan diri terkurung di balik jeruji besi.

Sukses sejati memerlukan air mata. Belumlah dikatakan sukses jika seseorang belum melalui kejadian yang mengharuskan dia meneteskan air mata. Puncaknya adalah ketika seluruh masalah itu terselesaikan dan diganti dengan kesuksesan. Air matapun kembali menetes tapi air mata haru, air mata penuh syukur dan takjub atas kekuasaan Allah.

Tetesan Darah
Sukses itu bak menghapadi peperangan. Kadang tantangan terlalu berat sehingga sampai harus meneteskan darah. Tentulah tetasan darah untuk sukses tidak melulu akibat diterjang timah panas, atau ditebas pedang lawan. Darah bisa saja tertumpah ketika mengalami kecelakaan di jalan. Terjatuh dari sepeda motor, tertabrak mobil, kecelakaan di tempat kerja atau bahkan dipukul oleh pesaing. Atau mungkin sakit berat karena terpaksa bekerja keras tanpa henti.

Anda masih mau sukses? Ya, untuk sukses siapkan diri untuk menghadapi ketiga kondisi di atas. Cuma itu saja. Siaplah bekerja keras. Siaplah untuk menangis dan janganlah gentar kalau harus menumpahkan darah demi mencapai sukses. Anda berani?