Hari ini saya mendengarkan sharing dari seorang professional dan pengusaha terkenal yang pernah sangat sukses di bidang media khususnya media olahraga. Beliau ini berlatar belakang olah raga dan pernah menjadi atlit softball nasional dan pernah beberapa kali mewakili Indonesia di turnamen internasional termasuk piala dunia.
Karir wartawan dan media di mulainya di Kelompok Kompas Gramedia, termasuk pendiri tabloid Bola kemudian pindah ke RCTI. Beliau bernama Linda Wahjudi, mungkin beberapa anda kenal dengan beliau khususnya yang suka dengan olahraga karena beliau ini sudah sangat tekenal di bidang media olahraga nasional.
Usianya sudah tidak muda lagi, namun kalau di lihat dari penampilan masih terlihat muda. Usianya sudah di atas 50 tahun tapi karena beliau adalah olahragawati sejati beliau mampu mempertahankan tingkat kebuagarannya.
Sebagai orang yang berkarir total di media beliau pernah menikmati sukses dan meraih kekayaan hasil jerih payah selama 20 tahun lebih. Namun mungkin karena mengalami kebosanan atau alasan lain beliau pernah ke luar dari dunia media yang membesarkannya dan pindah ke bidang entertainment.
Ah, ternyata orang sehebat Lindah Wahjudipun pernah jatuh! Apalagi orang-orang biasa seperti saya dan anda. Ini menyakinkan saya bahwa gagal dalam bisnis itu adalah biasa dan hampir semua pengusaha mengalaminya. Kalau anda merasa anda satu-satunya yang mengalami musibah itu. Anda keliru!
Sekarang Linda telah kembali bangkit dan meraih kesuksesan keduanya (second winning). Sebagai olahragawati Linda memahami betul prinsip Never Give Up, jangan pernah menyerah. Dia mengutip salah seorang terkenal yang mengatakan “ winning does not always win the number one, but winning is better then you are before”. Kemenangan tidak harus menjadi nomor 1 tapi menjadi anda yang lebih baik dari sebelumnya.
Untuk mencapai kemenangan kita perlu impian atau dreams. Linda sejak kecil sangat terobesesi dengan perjalanan ke luar negeri. Dan itu dia sudah dapatkan ketika dia menjadi wartawati. Sebagai wartawan olahraga dia berkesempatan meliputi berbagai event olahraga di luar negeri. Ketika di jatuh, dia kembali menggali impiannya dari perjalanan ke luar negeri menjadi magnet pendorongnya untuk bangkit dan kembali jaya.