My son Bobby bersama mamanya sudah menonton film ini di minggu pertama penayanganya dan setelah menonton dia sangat bersemangat sekali. “Pa, aku harus punya prestasi, aku juga mau jadi seorang jagoan naik sepeda saja” katanya. Dia sangat termotivasi setelah menonton film ini. Dia memutuskan untuk menjadi jagoan naik sepeda karena dia tidak suka main sepakbola. Selain naik sepeda dia sukanya berenang dan kalau berenang dia boleh dikata jagoan.
Karena fikiran saya terus berputar mengenai judul film ini, sore ini saya coba search ke internet dan ternyata kata hati saya benar bahwa memang saya sudah pernah mendengar ide pembuatan film ini. Yang memberitahu saya adalah kakanda saya Barlis Baharuddin ayah dari sang Penulis Skenarionya Salman Aristo. Bahkan di dalam film ini cucu beliau Hafiz juga ikut berperan sebagai salah seorang pemain.
Film Garuda di Dadaku ini merupakan kelanjutan dari sukses besar dari karya Salman Aristo. Diantara karya-karya Aris yang sudah meraih sukses adalah Laskar Pelangi, Ayat-Ayat Cinta, Brownis dan beberapa film lainnya.
Keberhasilan karya-karya Aris ini saya yakin dapat memotivasi kita semua khususnya warga IKS untuk bisa pula meraih prestasi besar di bidang kita masing-masing.