Guru mengaji kita sebenarnya bukan manusia tapi Allah. Allah yang memberi petunjuk kepada manusia untuk membaca Al Quran. Jadi, seseorang bisa membaca Al Quran, hafiz Al Quran karena Allah. Jangan hanya ingin cepat khatam, yang penting memahami artinya.
Setelah melakukan sholat 5 waktu sehari semalam, melakukan sholat tambahan berupa tahajjud di malam hari dan dilanjutkan dengan membaca Al Quran belumlah cukup untuk mengangkat semua amalan tersebut mencapai keharibaan Allah.
Masih diperlukan alat peluncur berupa \”roket\” untuk menghantarkannya kepada Allah. Roket itu ialah SEDEKAH. Tunaikan sedekah setiap hari. Kenapa sedekah menjadi penting? Karena sedekah itu mendekatkan diri kita kepada Allah. Orang bersedekah dido\’akan oleh para rasul.
Allah SWT berfirman di dalam surat 9 Attaubah ayat 99 \” dan diantara orang orang Arab Badui itu ada yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang pada yang diinfakkannya (di jalan Allah) sebagai jalan mendekatkan diri kepada Allah dan sebagai jalan untuk (memperoleh) doa Rasul. Ketahuilah, sesungguhnya infak itu suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat (surga) Nya, sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Arti infak itu terima kasih. Pandai menerima dan pandai mengasih, di terima dari langit (Allah) kemudian dikasihkan kepada hambaNya. Berikan infak dan sedekah itu setiap hari. Infak itu sebagai penolak bala atau musibah. Dalam surat 2 Al Baqarah ayat 195 yang artinya \” dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan jangalah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik\”
Infak yang bagus adalah 50% dari rezeki yang kita dapatkan atau kalau tidak 20%. Tidak usah takut rugi karena yang kita infakkan itu adalah milik Allah, jangan ambil yang minimal saja yaitu 2,5%.
Siapa saja yang berhak menerima infak. Dalam surat 2 Al Baqarah ayat 215 Allah mengatakan \”mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan. Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.
Setiap pahala infak diganjar oleh Allah sebanyak 700 kali. Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam surat 2 Al Baqarah ayat 261, \”perumpamaan orang-orang yang menafkankan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang nemumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui\”
Selanjutnya di dalam surat 2 Al Baqarah ayat 262 Allah SWT menambahkan, \”orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima) mereka memperoleh pahala dari sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati\”
Salah satu pekerjaan syeitan adalah menakut-nakuti manusia untuk berlaku kikir dan menghalanginya untuk berinfak. Berinfak itu jauh lebih besar dampakanya dari pada investasi apapun. Investasi atau deposito paling tinggi hasilnya hanya 7% pertahun. Tapi investasi dalam bentuk infak hasilnya 70,00%. Mana yang lebih baik?
Allah SWT kemudian di dalam surat Al Baqarah ayat 264 \”wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebut dan menyakiti (perasaan penerima) seperti orang yang menginfakkan hartanya karena ria (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir\”.
Allah SWT kemudian menjelaskan di ayat berikutnya 265 \”dan perumpamaan orang menginfakkan hartanya untuk mencari ridha Allah dan untuk memperteguh jiwa mereka, seperti sebauh kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah-buahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka embun (pun memadai) Allah Maha Melihat apa kamu kerjakan\”
Bagi mereka yang malas berinfak, maka ketahuilah peringatan Allah pada surat berikutnya ayat 266. \”adakah salah seorang di antara kamu yang ingin memiliki kebun korma dan anggur yang mengalir di bawahnya sunga-sungai, di sana adia memiliki segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tuanya sedang dia memiliki keturunan ang masih kecil-kecil. Lalu kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, sehingga terbakar. Demikian Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu agar kami memikirkannya\”
Selanjutnya di dalam ayat 267 Allah SWT juga memberikan peringatan \”wahai orang-orang yang beriman infakkanlah sebagian hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami Keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kami memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kami sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya, Maha terpuji\”.
Terakhir bagi mareka yang enggan berinfak Allah katakan di dalam ayat berikutnya 268 \”setan menjanjikan (menakuti-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah Menjanjikan ampunan dan karuniaNya kepadamu. Dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.