Jam 4 sore hari Jumat tanggal 14 Oktober 2011 saya harus bergegas menuju Bandara Soekarno Hatta Cengkareng Jakarta. Saya berangkat dari kantor saya di Bintaro Selatan Jakarta. Dalam keadaan normal saya bisa mencapai bandara dalam waktu satu jam. Tapi semua orang tahu, kalau setiap hari Jumat sore hari week end seluruh Jakarta pasti macet. Padahal saya harus mengejar penerbangan ke Surabaya naik pesawat Batavia Air berangkat jam 18.40. Benar juga, kemacetan sudah mulai terasa ketika saya melewati dearah Joglo. Jalan kendaraan sudah mulai tersendat-sendat. Saya sudah mulai khawatir bisa jadi saya baru sampai di bandara 2 jam kemudian. Di tengah kegalauan itu tiba-tiba handphone saya berbunyi, ada BBM masuk dari pak Miko, sahabat saya yang akan bersama-sama berangkat ke Surabaya. “Pak saya sudah di Bandara, bapak saya check in aja ya, nanti kita ketemu di terminal 1C” tulisnya. Saya jawab, “wah pak terima kasih tolong check in saya” jawab saya. Jam 17.30 akhirnya saya sampai juga di bandara dan langsung bergegas menemui pak Miko di gate 4. Setelah ha ha hi hi sebentar saya sholat magrib. Tak beberapa lama setelah saya duduk, terdengar pengumuman dari pengeras suara bahwa penerbangan ke Surabaya di tunda sampai jam 21.00 atau 2 jam kemudian. Sudah barang tentu saya dan semua penumpang yang lain kecewa. Tapi yah, apa boleh buat saya terpaksa harus menunggu. Saya langsung sholat isya dan kemudian ngobrol ngalor-ngidul dengan pak Miko sampai akhirnya saya benar-benar terbang meninggalkan langit Jakarta yang sudah gelap jam 22.00.
![]() |
|
Para Peserta Ujian CIIB Surabaya bersama pak Miko Poetro |
Agenda saya ke Surabaya kali ini adalah untuk menyelenggarakan ujian Sertifikasi CIIB (Certified Indonesian Insurance Broker) untuk peserta asal Surabaya. Mewakili pengurus Asosiasi Ahli Pialang Asuransi Indonesia (APARI). Ini adalah angkatan pertama dari program pendidikan Ahli Pialang Asuransi di Surabaya.
Jam 23.00 barulah kami mendarat di bandara Juanda Surabaya. Begitu menginjakkan kaki di bumi Surabaya saya terkesima dengan pemandangan yang ada. Bandara ini sudah tidak seperti ketika saya terakhir datang tahun 2004 lalu. Tidak ada lagi bangunan lama, sekarang semua sudah berubah menjadi bangunan baru yang lebih besar dan canggih. Ruang kedatangan dan terminal di luar juga sudah banyak berubah. Sudah sangat bagus dan terkesan berstandard internasional. Di luar terminal saya sudah ditunggu oleh dua orang rekan kami dari APARI Surabaya yang juga sekaligus peserta ujian yaitu mas Ahmad Syaifudin. “wah, aku sudah nunggu sejak jam tujuh tadi pak, suaking luamanya saya suampe ketiduran….” katanya dalam logat khas Surabaya.
![]() |
Corridor kebererangkatan Bandara Juanda Surabaya |
![]() |
Jalan Tol dan jalan raya yang lebar dan bagus |
![]() |
Komplek City of Tomorrow |
Perjalanan menuju hotel di pusat kota sangat lancar. Kami melalui jalan tol, jalan layang, under pass yang ditata dengan baik sehingga hampir tidak ada penumpukkan kendaraan. Gedung dan bangunan baru banyak berdiri di kiri-kanan jalan termasuk komplek City of Tomorrow yang begitu megah milik group Lippo. Taman dan lampu-lampu jalan tertata dengan sangat menarik. Kesan saya kota Surabaya kondisinya sudah mirip-mrip dengan kota Kuala Lumpur. Kurang lebih kurang 1 jam kami sampai di Surabaya Plaza Hotel di dekat jalan Pemuda, daerah Tunjungan. Jam 12.30 baru saya bisa tidur. Jam 06.00 pagi saya sudah harus bangun lagi. Selesai sholat langsung bergegas mandi dan sarapan karena jam 07.30 kami sudah dijemput oleh pak Tommy Widjiono yang akan mengantar kami ke tempat ujian yang letaknya lumayan jauh dari hotel. Ujian diselenggarakan di Gedung LC Telkom Area V Jawa Timur di daerah Gayungan PTT No. 17-19 Surabaya. Pada saat saya meninggalkan hotel saya ingat bahwa rasanya saya sudah pernah menginap di hotel ini beberapa tahun lalu. Tenyata benar, hotel Surabaya Plaza sebelumnya bernama hotel Radison Surabaya. Hotel bintang 4 dengan kondisi masih sangat bagus. Kamarnya besar, lengkap dan bersih. Pelayanan bagus serta menu sarapan paginya bertaraf internasional lengkap dengan berbagai hidangan menu Asia dan Eropah. Harga kamarnya juga relative terjangkau. Saya bayar Rp. 650,000/malam karena dapat corporate rate dari kantor rekan saya pak Miko. Letaknya yang berada di pusat kota Surabaya memberikan akses yang lebih mudah untuk ke berbagai tujuan di kota ini.
Kami sampai di gedung LC TELKOM sektar jam 08.30, sudah ada beberapa orang peserta ujian yang menunggu. Setelah berbasa-basi sebentar saya dan pak Miko langsung menyiapkan ruangan untuk ujian. Memasang nomor ujian di atas tiap-tiap meja serta membagikan lembaran jawaban ujian. Pas jam 09.00 ujian dimulai. Tampak wajah peserta yang begitu tegang ketika mulai mengerjakan soal-soal. Para peserta adalah mereka-mereka yang mempunyai semangat tinggi untuk belajar dan meningkatkan ilmunya. Mereka sudah hampir 1 tahun secara berturutan mengikuti program pendidikan dari APARI mulai dari pendidikan dasar Ajun sampai kepada tingkat ahli seperti sekarang ini. Awalnya ada 27 peserta namun karena factor seleksi alam kini tinggal 14 orang yang sampai di partai puncak ini. Mereka sebagian besar para pelaku asuransi senior di Surabaya, mereka kepala cabang, manager, pimpinan perusahaan broker dan lain-lain.
Berikut ini nama-nama peserta ujian :
1. Achmad Harijadi
2. Ahmad Syaifudin
3. Ali Hamid
4. Demmy S. Prabowo
5. Dwi Endro H
6. Dyah Santosarini
7. Firstyawan Patriotic
8. I Wayan Agus Suardjana
9. Japi Ali
10. Reza Harjanto
11. Reza Ronaldo
12. Sony Winarko
13. Tommy Widjiono
14. Valentino Devliem
![]() |
Peserta ujian serius mengerjakan soal-soal |
Saya salut dengan semangat belajr teman-teman anggota APARI arek Suroboyo ini. Mereka dengan sengaja meluangkan waktu untuk belajar di setiap akhir pekan. Para pengajar adalah para praktisi asuransi senior yang sudah berpengalaman. Mereka semua berasal dariJakarta seperti Herris Simanjuntak, Budi Hartono dan lain-lain. Para pengajar bukan hanya dari kalangan broker asuransi tapi juga dari kalangan insurer atau pihak penanggung dan loss adjuster.
Saya berharap semua teman-teman ini lulus dan berhasil meraih gelar CIIB mereka. Jika mereka lulus semua, akan ada 14 orang tambahan pemegang gelar CIIB baru di Jawa Timur! Satu penyebaran keahlian broker asuransi yang luar biasa. Masyarakat Jawa Timur akan semakin menikmati jasa para ahli asuransi sekelas CIIB. Selama ini hanya beberapa perusahaan besar saja di Jakarta yang dilayani oleh pilang asuransi yang berlisensi CIIB. Penambahan jumlah tenaga ahli broker asuransi ini juga sejalan dengan target dari pemerintah khusus Departemen Keuangan agar jumlah tenaga ahli broker asuransi terus ditingkatkan karena jumlahnya masih sangat sedikit untuk melayani nasabah asuransi yang sedemikian banyaknya di negeri ini.
Sekitar jam 24.00 tengah malam baru saya sampai kembali ke rumah. Kami kembali mengalami korban penundaan keberangkatan pesawat. Pesawat Lion Air yang semula dijadwalkan berangkat jam 20.40 dari Surabaya baru bisa terbang 1 jam kemudian. Tapi saya bersyukur masih kembali ke rumah dalam keadaan sehat walafiat. Amin.
Informasi ini dipersembahkan oleh: